Pagi semua. Ini sekuel dari Just Dream dan Move On. Dari sudut pandang Angelique. Silahkan baca.
Mimpi yang nyata itu membuat dendamku semakin mencuat. Seandainya... Seandainya bukan aku yang dibuang. Seandainya dialah yang dibuang.
Oh, aku Angelique, seorang cewek yang kutahu lahir di keluarga miskin. Padahal... Enggak.
Aku dibuang, aku bukan lahir di keluarga miskin. Betapa jahatnya keluarga yang membuangku itu.
Kuingat pertama kali aku tahu itu.
"Lo tahu, keluarga lo itu yang membuang lo."
"Apa?! Jadi gue bukan..."
"Lo bukan anak keluarga ini. Lo anak keluarga itu. Mereka merasa males ngerawat lo, jadi membuang lo."
Aku, jujur, waktu itu merasa kaget.
Aku... Aku kan balas dendam. Awas saja, kalian. Harus rasakan apa yang kurasakan!
***
"Ya... Seperti itulah. Dia sepertinya yang menyakiti kakak lo." ucapku pada Reval. Dialah pacar dari salah seorang anggota keluarga yang membuangku, tapi dialah juga yang memberi tahuku bahwa keluargaku membuangku.
"Apa?!"
"Sepertinya, ya. Gue sih gak tau pasti."
***
Argh!!!
Bukan, mereka tidak membuangku. Itu bukan salah mereka. Aku tidak dibuang. Argh. Reval... Lo bakal rasain atas fitnah lo itu.
Lagipula, aku telah membaut Reval yang sangat menyayangi kakaknya itu putus dengan pacarnya yang dia sangat sayangi itu. Dan pacarnya itu...
Orang yang mau kubalas dendam.
Ah... Orang itu tak bersalah. Reval lah yang memfitnah keluarga mereka tanpa tahu pacarnya adalah anak keluarga orang yang dia fitnah. Cowok sialan itu... Akan mendapat balasnya..!!!
Aku menghela napas. Taman ini memang sangat indah. Mungkin menenangkan, tapi kali ini, taman ini sama sekali tidak bisa menenangkanku.Hatiku tidak tenteram, sungguh. Aku merasa jahat. Sangat jahat. Aku... Ah.
Dedaunan bergesekan, memainkan harmoni yang seharusnya menenangkan. Tapi...
Mata itu. Mata yang kukenali. Siapa? Ah... Dia? Matanya?
Tak perlu menyamar jadi baik untuk berbuat jahat, betul kan? Tapi malah kulakukan.sebaliknya. Aku jahat. Aku berpura-pura baik dihadapannya, padahal...
"Hai Angelie,"
"Oh, hai Ely."
"Ada apa? Oh ya, baru saja aku bertemu Nique,"
Nique. Sebersit rasa bersalah menghampiri. Monique... Maafkan aku. Karenaku Reval memutuskanmu.Tapi harusnya kamu tidak pantas mendapat lelaki sebren*sek Reval.
Aku menatap Delya, aku tahu pasti gadis yang kupanggil Ely sudah tahu masalah Nique.
"Gu-guelah sebab Reval memutuskan Niq...," aku sesegukan.
Delya tersentak, kaget. "Apa yang kamu lakukan, Angel?" ia masih bertanya lembut.
"Lo... L-lo tahu, Ly? Gu-gue kem- kembaran Niq..."
"Apa?!"
No comments:
Post a Comment
Leave a trace if you want!