Pagi. Kisah fiksi kali ini berhubungan dengan Just Dream, tapi tidak aapa jika langsung baca yang ini karena tokoh yang diceritakan berbeda. Akan tetapi, disarankan membaca Just Dream dulu, R-fictioners. Silahkan baca.
Rambut ikal gadis itu bergoyang seirama langkah beratnya. Kata-kata seseorang berterbangan di benaknya.
"Gue benci lo. Kita putus!"
Mata sembap gadis itu mengerjap. Dedaunan yang berterbangan menarik perhatiannya. Sebuah taman yang tenang, yang biasa didatanginya saat sedih menjadi pilihan langkahnya. Perlahan tapi pasti, dia mendudukan diri pada sebuah bangku taman yang klasik ini.
Seorang gadis pemilik rambut ombak dan mata bening menghampiri gadis itu, dengan seorang lelaki di sampingnya.
"Monique?"
Bibir gadis yang dipanggil Monique itu bergetar. "Reval memutuskanku... Delya..." Mata Monique menatap sahabatnya itu. Dia sempat melihat lelaki disamping sahabatnya, tapi dia tak memerhatikannya meski hatinya sedikit tertarik pada pemuda itu.
Delya tersentak. Ia berkata pada orang disampingnya, "Jalanlah duluan..." Lalu mengalihkan perhatian pada Monique.
"Sabar ya, pasti ada yang lebih baik dari dia. Banyak lelaki selain Reval, kan."
Nique tertegun. Ya, banyak lelaki selain Reval.
"Oya, tadi siapa?"
"Siapa?" Delya mengerutkan dahi.
"Cowok di sebelah lo..."
"Oh... Lo suka ya... Eciehhhh..."
"Ih, Del!"
"Iya, iya... Dia sepupu gue... Ganteng, kan? Nah, itu kan juga cowok selain Reval. Namanya Varello.Tertarik?" Delya menggoda Niq.
"Ehehehe..." Pipi Nique memerah, tak urung ia terkekeh. Sepertinya mudah move on dari Reval.
THE END
How? Oke, sekian dulu. Sebentar lagi kan menyusul sebuah cerpen yang berhubungan dengan flash fic ini. And, of course you know what I want, R-fictioners. Komentar!
No comments:
Post a Comment
Leave a trace if you want!